Pengobatan
alternatif
Definisi Pengobatan Alternatif
Di indonesia istilah pengobatan alternatif sering ditukar dengan istilah
pengobatan tradisional. Menurut
pendapat Organisasi Kesehatan Dunia (W.H.O) ada bareneka-macam jenis pengobatan
tradisional yang bisa dibedakan lewat hal cara-caranya. Perbedaan ini dijelaskan sebagai terapi yang berdasarkan cara-cara seperti terapi spiritual yang terkait hal gaib atau terapi
dengan tusukan jarim. Jenis terapi yang
kedua berdasarkan obat-obatan’ seperti jamu dan pengobatan herbal.
Pembagian ini sering dikenal sebagai jenis pengobatan yang
‘berdasarkan mantra-mantra’ dan jenis pengobatan lain yang berdasarkan
‘alat-alat’. Pembagian ini juga
digarisbahawi salah satu responden dukun.
Dia membedakan pengobatan yang cara dan pendidikannya bisa ditulis
seperti pengobatan Cina dengan pengobatan yang cara dan pendidikannya tidak bisa ditulis, seperti terapi spiritual.
Tidak
ada pendidikan formal untuk kebanyakan pengobatan alternatif, khusunya
pengobatan yang pakai cara-cara Ini
tergantung pada faktor keahlian dan apakah pengobatan ini bisa ditulis atau
tidaknya Pada umumnya pengobatan yang
bersifat obat-obat Cina seperti jamu dan pengobatan herbal, bisa ditulis Kebijaksanaan bisa dipelajari dari
buku-buku.
Walaupun pada pihak yang lain
pengobatan alternatif yang dipengaruhi supranatural atau metafisik tidak bisa
dipelajari dari buku-buku Malahan pelajaran atau
pendidikan pengobatan yang terkait hal ghaib hanya bisa diberlatih orang yang
mempunyai keahlian khusus untuk menjadi dukun.
Keahlian ini tidak terdapat melalui pendidikan formal tetapi lewat keturunun
saja atau bakat dari Tuhan. Karena itu bukan setiap orang bisa memilih
berlatih pengobatan alternatif yang terkait hal ghaib. Memang, ada kecenderungan mencelakkan orang
lain bila diggunakan oleh seseoang yang tak bertanggung jawab.
Yang menarik ada seorang
pembaca yang meminta obat agar keturunan dari penulis Posmo Orang yang
mempunyai keahlian dari keturunan atau bakat dari Tuhan masih harus berlatih
untuk menjadi ahli yang pinter dan kuat.
Jenis pelatihan dan cara-cara menyembuhkan tergantung pada jenis
pengobatan tradisional tertentu.
Di
Jawa seorang yang ahli pengobatan alternatif biasanya dinamakan dukun.
Peran dukun
bermacam-macam dan tidak hanya khusus pengobatan. Kekuatan-kekuatan dimiliki dukun bisa dipakai
untuk tujuan-tujuan seperti santet meramalkan dan mempercantikan.
Orang ini bisa
berhubungan dengan dunia spiritual dan klenik.
Pada umumnya seorang dukun memiliki kemampuan untuk mengobati
bareneka-macam penyakit, baik penyakit luar maupun penyakit yang tidak
luar.
Definisi Pengobatan Alternatif yang
Terkait Hal Ghaib
Para
dukun yang terfokus studi lapangan ini, peranya terutama bisa dijelaskan
sebagai peran untuk berhubungan dunia lain atau supranatural.
Orang
itu bisa memakai pengaruh dari luar dunia manusia untuk membantu orang yang
sakit dan untuk alasan selain ini. Tidak
semua ahli pengobatan yang terkait hal ghaib menganggap sendirinya sebagi
dukun. Misalnya, menurut pendapat
responden yang seorang dukun Tenaga Dalam, dia bukan dukun karena tidak memakai
mantra-mantra atau alat-alat. Ini
mengarisbawahi kesulitan membuat definisi pengobatan alternatif. Namun, namanya para pelatih pengobatan yang
terfokus studi kasus ini akan dinamakan sebagai ‘dukun’ sepanjang studi
lapangan ini. Alasan ini supaya
menyederhanakan informasinya supaya tidak memusingkan pembaca-pembaca.
Pengobatan
alternatif bisa menyembuhkan penyakit ‘luar’ maupun penyakit yang ‘tidak
luar’. Ada banyak jenis pengobatan lain baik
tradisional maupun modern yang penggunaannya terlibat dengan penyakit
luar. Karena itu pengobatan alternatif
yang terkait hal ghaib lebih kenal untuk penggunaan yang terlibat dengan penyakit
yang tidak luar. Dalam kata-kata dukun
kebatinan, Bapak Hozmanto (19.09.04) “lahirnya cara medis, batinnya cara
alternatif”. Jurusan batin itu jurusan
yang spesialis ahli pengobatan alternatif dan tidak ada banyak yang tahu. Walaupun jurusan lahir terbanyak tahu”
(Hozmanto, pc, 19.09.04)). Dalam pendek
kata pengobatan alternatif yang terkait hal ghaib khusus untuk mengobati korban
‘sakit jiwa’, atau sifat lain yang tergantung pada dunia ghaib untuk menjadi
sembuh.
Di
masyarakat Jawa jiwa selalu
berhubungan dengan raga atau fisik.
Istilah-istilah ini juga dikenal sebagai batin dan lahir. Yang mana dipakai tergantung pada jenis
pengobatan supranatural yang terfokus.
Misalnya, istilah-istilah pertama terkait dengan pengobatan ‘tenaga
dalam’, sedangkan istilah-istilah yang kedua terlibat dengan pengobatan
‘kebatinan’. Dalam pendek kata, artinya batin atau jiwa termasuk kekuatan-kekuatan dalam dirinya. Pada sisi yang lain, lahir atau raga termasuk
kekuatan-kekuatan dari luar dirinya seperti perlilaku seseorang. Begitu bahwa jiwa dan raga atau batin dan
lahir selalu merupakan satu kesatuan.
Dalam masyarakat Jawa seseorang yang sakit jiwa berarti seseorang yang
tidak bisa mengontrol atau menyeimbangan ‘lahir dan batinnya’ (Mulder 1998:87). Kemudian berikut bahwa seseorang yang tidak
bisa melindungi keseimbangan ini, tubuhnya terlalu peka dan terbuka terhadap
pengaruh yang kurang baik. Biasanya
pengaruh-pengaruh ini bersumber jin, gangguan roh atau mahkluk lain dari dunia
supranatural.
Istilah
‘lahir’ bersama istilah ‘batin’ tidak khusus untuk bidang pengobatan yang
terkait hal ghaib tetapi penting sekali dalam kehidupan sehari-hari seorang
yang berbudaya Jawa. Dalam budaya ini
ada kepercayaan ‘Mistik’ yang kuat sekali.
Segala keadaan kehidupan sebetulnya melindungi kesiembangan ini. Misalnya, sebuah artikel yang diterbit Posmo
mengucapkan bahwa tubuhnya bisa lebih mudah dirasukkan jin atau mahkluk lain
kalau dua orang bermain seks dan lahir maupun batinnya kurang kuat (Posmo
untitled 02.11.04:20).
Pengobatan Yang terkait Hal Ghaib Sebagai Bagian Dari
Kepercayaan Mistik
Kepercayaan
Mistik menyediakan kesamaan dalam dasar pola-pikir untuk semua jenis pengobatan
yang terkait hal ghaib. Dikatakan dalam
artikel Posmo bahwa “sakit misterius hanya ditolong secara mistik pula” maka
ahli pengobatan yang berdasarkan metafisikal atau paranormal pada umumnya
mempercayai kepercayaan Mistik .
Memang dasar-dasar pola-fikir orang Jawa
sangat berbau kepercayaan ini juga.
Kepercayaan Mistik termasuk sebagian dari identitas orang Jawa karena
sudah diusahkan sejak zaman dahulu, nenek moyang. Bahkan presiden-presiden sepanjang sejarah Indonesia
yang merdeka memakai kepercayaan mistik untuk menguasai. Misalnya, presiden Sukarno sering melakukan
ritual mistis yang terlibat dengan dunia supranatural.
lebih lanjut, presiden Soeharto termasuk
perhitungan-perhitungan mistis dalam segala kebijakan politiknya.
Kalau
semua aspek kehidupan dipengaruhi kepercayaan ini kemudian berikut bahwa
pengobatan juga dipengaruhi kepercayaan ini juga. Kepercayaan Mistik mengutamakan tujuan
masyarakat untuk tetap mendapat keadaan ‘rukun’ dalam kehidupan dan seluruh
kosmos. Kalau hal rukun bisa dicapai
kemudian itu terlihat sebagai hawa dari Tuhan
Kalau tidak ada kesiembangan,
tidak ada rukun dan ini bisa terlihat lewat pengaruh jahat dari dunia
ghaib. Situasi ini yang ideal adalah
situasi yang bersiembang. Masih ada hal
‘jahat’, masih ada hal ‘baik’ dan hubungan di antara dunia supranatural dan
dunia manusia saling berhubungan.
Manusia yang pokok dalam proses ini bisa menentukan apakah situasi bisa
hidup atau tidak lewat perilakunya. Akan
tetapi manusia harus mengakui bahwa ada yang lebih kuasa dari pada manusia
dalam dunia itu alias Tuhan atau Allah.
Manusia
harus memilihara perilakunya dan tindakan supaya setuju dengan ‘rukun’. Seperti sudah disebut, seseorang bisa
mendapat kontrol dirinya kalau mendapatkan keseimbangan batin dan lahirnya. Kemudian tidak ada kekacauan dalam masyarakat
maka tidak ada alasan untuk kekacauan di dunia lain. Pada pihak yang lain, kalau orang tidak
memilahara perilakunya lalu ini menyebabkan kekacauan dalam kosmos ini.
Sejarah kepercayaan Mistik
Kepercayaan
Mistik bisa ketahui sejak abad dua belas pada waktu agama Hindu dan agama
Buddha paling berpengaruh. Kepercayaan
mistik masih hidup selama proses Islamisasi pada akhir abad tiga belas tetapi
bentuknya berubah untuk menyesuaikan dengan agama ini yang baru. Pada akhir abad sembilan belas kepercayaan
ini mulai dianggap dengan sengaja sebagai simbang budaya Indonesia (Mulder 1998:72). Kecenderungan ini bisa dilihat sebagai
jawaban terhadap penjajahan. Yaitu, ada
kecenderungan untuk masyarakat tertentu untuk memperkuatkan budaya pribumi atau
menciptakan identitas yang melawan identitas penjajah.
Di
Jawa kecenderungan ini terlihat sebagai pengakuan kepercayaan mistik sebagai
bagian dari budaya Jawa. Sifat
‘spiritualisme’ dinilai penting sekali dari pada ‘materialisme’ – sifat yang diasosiasikan
dengan seorang Belanda. Pada saat ini,
ada keinginan bersama masyarakat Belanda untuk mengalami kepercayaan yang
bersifat hal ‘ghaib’ serta hal ‘mistik’.
Oleh karena itu, kepercayaan Mistik tumbuh dengan semangat dan masih
hidup dengan kuat sampai masa ini (Mulder, 1998:72-74).
Analisis
Bisa
dilihat bahwa pendapat mistik terhadap kehidupan pada umumnya membentuk
dasar-dasar pola-pikir pengobatan supranatural.
Ini karena dari pendapat orang yang berbudaya mistik, setiap tindakan
yang dilakukan manusia saling berpengaruh.
Yaitu, kalau satu orang berperilaku yang jahat lalu ini bisa menyebab
akibat yang buruk untuk orang lain Proses
menyembuhkan membutuhkan kesiembangan atau mendapat hubungan rukun di antara
dunia spiritual dengan dunia manusia (Bakker 1993:41). Dari wawasan ini, bisa dikirakan bahwa peran
dukun supranatural untuk memastikan bahwa tetap ada hal ‘rukun’ dalam
masyarakat lewat mengeluarkan tidakkesiembangan yang akibat perilaku yang
jahat. Seorang dukun bisa mememuhi peran
ini lewat mengobati korban yang bermilik ketidakkeiembangan seperti kerasukan
mahkluk ghaib. Yang mana cara dipakai
tergantung pada jenis dukun.
Kedua-duannya berupaya menghilangkan pengaruh buruk ini supaya
masyarakat bisa hidup dalam keadaan yang ada hal rukun’.
0 komentar:
Posting Komentar